Jakarta, Aktual.co — Siswa SMPN 6 Surabaya, Riskin, menjuarai Festival ‘Tembang Macapat 2014’ untuk pelajar se-Surabaya yang diadakan Lembaga Javanologi Surabaya bekerja sama dengan Universitas Narotama dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim.
“Penyaji terbaik untuk kategori SMP adalah Riskin (SMPN 6), Nekel (SMP Darma Mulya), Erika (SMPN 3), Ivangga Dwiputra (SMPN 12), dan Brian (SMPN 2),” kata koordinator pelaksana Darmono di Surabaya, Minggu (30/11).
Untuk penyaji terbaik dari kategori SMA/SMK adalah Anindia (SMAN 17), Kiki Tri (SMKN 12), Fiji Indriani (SMK Andhika Wacana), Reza (SMAN 7), dan Fadilah (SMAN 6), sedangkan kategori dewasa ada 11 penyaji terbaik, seperti Candrakula (Pucung) dan Suliadi (Pangkur).
“Festival Macapat 2014 yang dilaksanakan di Universitas Narotama pada Sabtu (29/11) itu diikuti 70 peserta yang terdiri dari peserta kategori SMP ada 29 peserta, kategori SMK/SMA ada 28 peserta, dan kategori dewasa ada 13 peserta,” katanya .
Dalam lomba yang diawali dengan workshop (22/11) itu, Ketua Yayasan Pawitan Gita Patria Surabaya, HR Djoko Soemadijo mengatakan tembang Macapat itu merupakan pitutur, yaitu ungkapan yang mengandung nasehat kebaikan atau berperilaku yang baik.
“Karena itu, kami mengundang atau mempersilahan para insan segala seni untuk datang ke Universitas Narotama guna memberikan kontribusi dan kerja sama dalam menjaga kelestarian budaya bangsa,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Seni Perfilman pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Dra Ibu Hartini MM menyambut baik lomba yang mempunyai peran penting dalam menyuarakan pesan moral dan mempunyai makna itu.
“Kami menyambut baik, karena Festival Tembang Macapat itu merupakan salah satu bentuk kepeduliaan penyelenggara terhadap kelestarian budaya, khususnya budaya tembang Jawa Timur,” katanya.
Sementara itu, Ketua Javanologi Surabaya Dr. Soemadji Maryanto MSi menjelaskan Festival Tembang Macapat 2014 adalah yang pertama kali.
“Sengaja peserta diambil dari siswa SMP dan SMA/SMK agar budaya macapatan tidak hilang dan terus dilestarikan oleh generasi penerus,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: