Wisconsin, Aktual.com – Penembakan di dalam lingkungan sekolah kembali terjadi di Amerika Serikat. Namun kali ini pelakunya justru seorang perempuan ABG yang berusia 15 tahun yang merupakan siswi di Sekolah Kristen Abundant Life yang terletak di kota Madison negara bagian Wisconsin.

Penembakan yang terjadi pada Senin siang (16/12) waktu setempat itu, menewaskan dua orang, dan melukai enam orang lainnya. Pelaku setelah menembak hingga mati teman sekolahnya sendiri, ia juga menembak mati gurunya, terakhir ia melakukan bunuh diri. Pelaku diketahui bernama Natalie Rupnow alias Samantha.

Sekolah Abundant Life sendiri yang berada di Kota Madison memiliki ratusan siswa mulai dari sekolah taman kanak-kanak hingga SMA. Dilansir dari Reuters, Kepala Polisi Madison Shon Barnes mengatakan saat ini korban luka yang terdiri dari seorang guru dan tiga siswa lainnya dan diperkirakan akan selamat. ”Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan, tidak hanya untuk Madison, tetapi juga untuk seluruh negara kita,” kata Barnes.

Menurut Barnes, pihaknya langsung bergegas mendatangi sekolah itu setelah seorang siswa kelas dua SD berusia sekitar 7 atau 8 tahun menghubungi nomor 911 untuk melaporkan adanya penembakan itu.
Menurut Barnes, trauma pasti melanda seluruh siswa dan siswi termasuk guru-guru di sekolah itu. ”Setiap anak, setiap orang di gedung itu, adalah korban, dan akan menjadi korban selamanya. Jenis trauma ini tidak hilang begitu saja,” ujar Barnes.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2024 tercatat ada 322 kasus penembakan di lingkungan sekolah sesuai data di situs web K-12 School Shooting Database. Itu adalah jumlah tertinggi kedua dari tahun manapun sejak 1966. ”Kita perlu berbuat lebih baik di negara kita dan komunitas kita untuk mencegah kekerasan senjata,” kata Wali Kota Madison Satya Rhodes-Conway.

Pengendalian senjata dan keselamatan sekolah telah menjadi isu politik dan sosial utama di AS, di mana jumlah penembakan di sekolah telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Epidemi kekerasan senjata telah menimpa sekolah negeri dan swasta di komunitas perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan. Presiden Joe Biden meminta Kongres untuk memberlakukan undang-undang pengendalian senjata untuk mencegah pembantaian lebih lanjut. Seruan serupa tidak dihiraukan setelah hampir setiap penembakan di sekolah dalam ingatan baru-baru ini.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain