Jakarta, Aktual.com — Skandal keuangan yang terus berlanjut melibatkan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, kian rumit dengan munculnya informasi terbaru tentang saudara laki-lakinya, Nazir Razak.

Laporan dari Wall Street Journal menyatakan, bahwa Nazir- yang juga Ketua CIMB Group Holdings membantu saudaranya PM Najib dalam mengucurkan dana untuk para sekutu politisi partai yang tengah berkuasa di Negeri Jiran tersebut.

Dalam investigasinya, Ernst & Young LLP sedang melakukan audit menyeluruh dalam aktivitas perbankan Nazir, yang akan selesai (diumumkan) dalam beberapa pekan.

Chief Executive Officer CIMB, Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan dalam konferensi pers di hari yang sama, yang diikuti pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan tersebut.

The Wall Street Journal melaporkan, bulan lalu, Nazir menerima sekitar 7 juta dolar AS (atau sekitar Rp91 Miliar, red) dari rekening PM Najib menjelang Pemilu tahun 2013. Dan, uang itu masuk ke dalam sekutu politisi partai kakak laki-lakinya tersebut.

Laporan tersebut membeberkan, dari pernyataan Nazir bahwa uang yang masuk ke dalam rekeningnya selanjutnya didistribusikan sesuai dengan instruksi dari pimpinan partai. Dan, ia menegaskan, bahwa uang itu ia kumpulkan dari sumbangan beberapa perusahaan Malaysia serta individu.

“Saya tegaskan bahwa apa yang saya lakukan adalah legal,” kilah Nazir, pada Senin (18/04) waktu Malaysia, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

“Tidak ada pelanggaran hukum di sini dan tidak ada kolusi dari posisi saya saat ini.”

“Tetapi, karena perhatian media, saya memahami bahwa hal ini membuat tidak nyaman para pemegang saham,” katanya lagi.

Transaksi ini melibatkan 1MDB yang berutang US$11 miliar dan sedang diselidiki beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Swiss dan Singapura

Harian New Straits Times melaporkan, bahwa Nazir mengajukan “cuti” dan tidak hadir di dalam CIMB Group Holdings Bhd. Nazir ingin memastikan integritas penyelidikan independen terkait transfer dana ke rekening pribadinya.

Dampak dari kasus ini adalah menyebabkan saham CIMB menurun drastis selama perdagangan saham di kota Kuala Lumpur. Saham CIMB merosot 4,2 persen, terbesar sejak 21 September 2014 lalu.

Untuk diketahui, PM Najib sedang menghadapi krisis politik terbesar sejak berkuasa di Malaysia selama tujuh tahun lalu. Banyak yang menduga PM Najib terlibat korupsi, lantaran uang senilai lebih dari 681.000.000 dolar AS masuk ke dalam rekening pribadinya sebelum Pemilu 2013. PM Najib juga melakukan koalisi dengan partai berkuasa sejak tahun 1957 silam.

Sementara itu, Jaksa Agung Malaysia, Mohamed Apandi Ali, yang ditunjuk pemerintah tahun ini membersihkan PM Najib dari dugaan tindak kriminal korupsi dengan mengatakan bahwa dana yang diperoleh Najib adalah sumbangan politik dari keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Sebelumnya, pihak Arab Saudi menyatakan, pekan lalu, bahwa sumbangan untuk Najib adalah “benar,” demikian kantor berita resmi Malaysia Bernama melaporkan, mengutip Menteri Luar Negeri Saud, Adel Al-Jubeir.

(Sumber: Kantor berita resmi Malaysia Bernama, Reuters, Channel News Asia, Harian New Straits Times, dan Wall Street journal).

Artikel ini ditulis oleh: