Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto diwawancarai wartawan usai meninjau kegiatan eksplorasi pengeboran sumur pengembangan baru di Lapangan Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Selasa (4/1) siang.

Pekanbaru, Aktual.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimis produksi minyak Blok Rokan, Riau, mampu menembus 195.000 barel per hari (BOPD) pada 2022, sehingga kembali menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan target produksi minyak rata-rata Rokan pada tahun ini mencapai 180.000 BOPD dengan entry level sebesar 163.000 BOPD dan akhir 2022 diprediksi mencapai 195.000 BOPD.

“Pada Agustus 2022 saat HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Blok Rokan akan kembali menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia mengalahkan Blok Cepu,” ujarnya di Pekanbaru, Riau, Selasa (4/1).

Dwi menyampaikan pihaknya berharap PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), selaku operator, dapat melaksanakan enhanced oil recovery (EOR) dan pengembangan migas nonkonvensional, karena kedua hal ini tulang punggung bagi peningkatan produksi migas di masa depan.

Dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan, Pertamina Hulu Rokan menargetkan pengeboran 400 hingga 500 unit sumur pengembangan baru sepanjang 2022.

Selain itu, perusahaan ini juga akan mengoperasikan 20 rig pengeboran agar bisa mewujudkan target pengeboran sumur baru tersebut.

“PHR memiliki target pemboran yang agresif yang tahun ini berjumlah 400 sampai 500 sumur pengembangan. Kami sangat memberikan apresiasi, karena telah menyambut ajakan SKK Migas untuk agresif melakukan pengeboran di 2022,” ujar Dwi.

Untuk mencapai target pengeboran 500 sumur baru, Pertamina Hulu Rokan membutuhkan penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait baik itu pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar.

Selain itu, perusahaan berupaya menjaga base production, menjaga keandalan fasilitas, dan peralatan operasi, meningkatkan kapasitas fasilitas untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas nonkonvensional dalam rangka mengoptimalkan produksi dari Blok Rokan.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra