Jakarta, Aktual.co — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa produksi minyak nasional tahun ini dapat dipastikan tidak mencapai target APBN Perubahan 2014.
“Secara nasional produksi minyak kita sampai akhir tahun hanya 794.000 barel per hari. Tentunya tidak akan mencapai target APBN,” kata Plt Kepala Johanes Widjonarko saat ditemui di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (4/11).
Widjonarko mengaku bahwa pihaknya telah berusaha keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBN. Usaha luar biasa yang dilakukan SKK Migas salah satunya menahan agar penurunan produksi alami sumur minyak di bawah 5 persen.
“Kami sudah berusaha. Usahanya luar biasa. Decline rate kita berhasil tahan di bawah 5 persen, kalau kita tidak melakukan berbagai upaya tersebut decline rate nya sampai 15-16 persen, besar sekali penurunan produksinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, akibat tidak tercapainya produksi minyak tersebut berdampak pada target penerimaan negara dari sektor migas yang mencapai US$ 29,7 miliar.
“Tentu ini sangat berpengaruh, apalagi harga minyak dunia terus turun dan mempengaruhi harga minyak ICP yang pasti akan di bawah US$105 per barel, karena harga minyak dunia saat ini sekitar US$82,5 per barel,” sebutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka