Medan, Aktual.co — Puluhan massa Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) menggelar aksi unjuk rasa memperingati ‘International Student Day’ (Hari Pelajar Internasional) di depan kampus UISU, jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (17/11).
SMI menyatakan penolakannya terhadap rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dilakukan rezim Jokowi-JK. Pasalnya, penaikan harga BBM adalah bukti bahwa rezim pemerintahan yang kini berkuasa pro pasar bebas.
“Dengan dalih problem beban anggaran, alasan klasik yang digunakan sejak rezim SBY hingga rezim Jokowi-JK saat ini,” ujar pimpinan aksi, Ivo, dalam orasinya.
Menurut Ivo, alasan tersebut biasanya dibarengi dengan tindakan penjinakan, misalnya subsidi BBM yang dialihkan pada rakyat melalui alokasi dana tunai.
“Baik rezim SBY dan Jokowi tidak pernah jujur menunjukkan kepada masyarakat bahwa pengurangan yang berujung penghapusan subsidi adalah dampak dari Indonesia yang dijadikan perpanjangan tangan kepentingan kapitalis-imperialis yang mendorong agar energi dan migas Indonesia di liberalisasi,” tandasnya.
BBM sebagai tulang punggung perekonomian negara tentu sensitif jika mengalami kenaikan. Dan akan berdampak kepada seluruh sektor kehidupan. Alasan pemerintah menaikkan BBM dianggap sebagai ilusi untuk menutupi kebobrokan sistem yang digunakan pemerintah yang pro pasar bebas.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa membakar ban didepan kampus sekaligus menolak pemberlakuan upah murah bagi kalangan buruh, kapitalisasi pendidikan, dan penolakan terhadap pasar bebas dan MEA.
Artikel ini ditulis oleh: