Jakarta, Aktual.com – Ajakan yang menyebar lewat pesan pendek di kalangan sopir Gojek untuk berunjukrasa hari ini, seperti tidak dapat sambutan. Sejak pagi hingga sore tadi, tidak terlihat ada kerumunan dari sopir Gojek di kantor pusat Gojek di Jalan Kemang Selatan Raya No:99, Jakarta Selatan.
Padahal malam sebelumnya beredar pesan untuk berdemo memprotes penerapan tarif baru Gojek yang dianggap bakal rugikan sopir. Tapi, ajakan demo hari ini seperti hanya dianggap angin lalu. (Baca:Dikabarkan Bakal Didemo Pengemudi, Kantor Gojek Sepi Saja)
Saat ditanyakan kepada supir Gojek, mulai ditemukan penyebab ‘sepinya’ demo. Ternyata mereka takut kena sanksi jika nekat demo.
Diakui salah seorang sopir Gojek berinisial L. Kata dia, setelah muncul pesan ajakan berdemo, kemudian muncul pesan pendek dari pihak manajemen Gojek.
“Dari manajemen dapet sms, ditulis bagi yang demo akan dipanggil dan ditindaklanjuti,” ujar dia, kepada wartawan, di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).
Saat ditanyakan apakah dia tahu kalau ‘ditindaklanjuti’ itu berarti bakal diberi sanksi, L menjawab iya. Namun dia tidak tahu sanksinya seperti apa. “Yang saya dengar sih begitu bakal kena sanksi kalau demo, tapi ngga tau diapain,” ucap dia.
Teman L, P (38) ikut menimpali, “Iya saya juga dapat pesan itu,” ujar dia.
Sedangkan sopir lainnya, L, lebih memilih cari aman saja dengan tetap cari penumpang, ketimbang demo k kantor Gojek. “Mending nyari duit daripada nyari ribut,” kata dia. (Baca:Gojek Tetapkan Tarif Baru, Sopir Kaget Tapi Cuma Pasrah)
Dari informasi yang dihimpun, SMS dari pihak manajemen Gojek bertuliskan: “Kami mengambil keputusan bahwa setiap driver yang berpartisipasi atau memprovokasi demo, mogok, sweeping akan diputus kemitraannya.”
(Laporan: Agung Rizki)
Artikel ini ditulis oleh: