“Bahkan, James G Stavridis, pensiunan laksama angkatan laut Amerika Serikat, yang kini menjadi dekan di Tufts University hubungan internasional, menyebut buku ini (novel) blue print untuk memahami perang masa depan. Pemimpin militer di negeri Paman Sam itu mewajibkan para tentara membacanya,” kata Sudaryono.
Seharusnya, kata dia, berterima kasih kepada Prabowo yang sudah memberikan warning, sehingga bangsa ini bisa mengantisipasinya dengan baik dan hal yang diproyeksikan di dalam buku tersebut tidak terjadi.
Seperti diketahui, pidato Prabowo bikin geger karena digoreng menjadi seolah-olah Prabowo meramalkan Indonesia bubar pada 2030 padahal dari fakta dan realitas pidatonya tidak seperti itu.
Padahal kutipan Prabowo langsungnya adalah, “Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Mereka ramalkan kita ini bubar”.
Menurut Sudaryono tidak ada kalimat langsung yang menyatakan Prabowo mengatakan seperti yang ramai sedang digoreng oleh para pengamat maupun politisi pendukung pemerintahan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid