Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal KSPN Nusantara, Giofedi Rauf, meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi posisi Muhaimin Iskandar setelah pernyataannya soal ajakan “tobat nasuha” kepada kementerian terkait penanganan bencana Sumatra.
Sebelumnya, Muhaimin—Cak Imin—menyerukan evaluasi total kepada Kementerian Kehutanan, ESDM, dan Lingkungan Hidup dalam acara di Bandung pada 1 Desember 2025. Ia menilai kebijakan ketiga kementerian itu perlu ditinjau karena berkaitan dengan penyebab serta dampak banjir dan longsor besar di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Giofedi menilai pernyataan tersebut berpotensi mengganggu soliditas Kabinet Merah Putih.
“Dalam situasi bencana, para menteri seharusnya saling bahu-membahu, bukan menciptakan situasi yang bisa memecah belah pemerintah yang dipimpin Presiden Prabowo,” ujarnya di kantor KSPN Nusantara, Jumat (5/12/25).
Ia menyebut kritik seperti itu lebih tepat disampaikan dari luar pemerintahan.
“Jika Muhaimin ingin mengkritik Presiden Prabowo, lebih baik ia berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi saja,” tegasnya.
Giofedi menutup dengan mendesak adanya evaluasi terhadap posisi Muhaimin di kabinet.
“Sebaiknya sosok seperti Muhaimin dievaluasi karena berpotensi mengganggu Asta Cita Presiden Prabowo,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















