Jakarta, Aktual.co — Warga Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, menagih janji para politisi untuk mengatasi banjir di Desa Dadap akibat Laut Jawa Pasang sehingga merendam rumah mereka dengan ketinggian air mencapai 1,1 meter.
“Kami sangat menyesalkan janji kampanye anggota DPRD untuk membuat saluran pembuang tapi tidak ada realisasinya,” kata Suwardi (48), warga Kosambi di Tangerang, Jumat (30/1).
Menurut dia, akibat banjir itu banyak warga lainnya yang meninggalkan rumah untuk mengungsi ke tempat keluarga atau rumah ibadah.
Pernyataan tersebut terkait ratusan rumah penduduk di Kecamatan Kosambi, terendam air dengan ketinggian mulai dari 50 cm hingga mencapai 1,1 meter akibat Laut Jawa pasang.
Camat Kosambi Bambang Misbahudin mengatakan pihaknya telah mendata terdapat tiga desa yang rumahnya sudah dipenuhi air.
Sedangkan lokasi yang terendam itu berada di Desa Salembaran Jaya, Desa Dadap dan Salembaran Jati serta terparan di Kampung Ceng In, Desa Dadap dengan ketinggian air 1,1 meter.
Namun ketinggian air terus bertambah bila malam hari karena laut pasang biasanya terjadi diatas pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.
Demikian pula akibat laut pasang juga menimpa puluhan rumah penduduk di Desa Dadap lainnya yang berdekatan dengan Bandara internasional Soekarno-Hatta.
Pernyataan serupa juga diutarakan Masnaid (49) dan Casman (39) korban banjir yang mengharapkan legislator Kabupaten Tangerang turun ke lokasi untuk mengurangi penderitaan mereka.
Padahal ketika kampanye, terutama bagi politisi dari daerah pemilihan Kosambi dan Kecamatan Teluknaga bahwa mereka memberikan harapan kepada warga yang mayoritas nelayan itu untuk memperbaiki pemukiman nelayan.
Casman mengatakan salah satu penyebab banjir karena rumah warga yang semula terletak pada satu hamparan kemudian menjadi rendah akibat adanya proyek pengembang membangun perumahan mewah .
Bahkan di lokasi rendaman laut pasang itu tidak terdapat saluran pembuang maka air berkumpul di sekitar pemukiman.
“Harapan kami agar politisi membantu membuatkan saluran pembuang atau membelikan pompa penyedot seperti janji saat kampanye,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid