Jakarta,Aktual.com – Pemerintah Timor Leste memutuskan menempuh jalur hukum terkait penyelesaian sengketa perjanjian batas maritim dengan Australia. Upaya ini memaksa Australia berurusan dengan hakim Pengadilan Internasional.
Mantan Perdana Menteri Timor Leste Xnana Gusmao menegaskan, pihaknya akan berjuang keras merebut dan menguasai beberapa wilayah yang diduga telah diklaim secara sepihak.
Menurut dia, pemerintah Australia dalam kasus ini tidak ada itikad baik, dan terkesan sengaja membiarkan masalah ini berlarut-larut tanpa adanya penyelesaian.
“Karena Australia tidak mau peduli (batas laut), kita minta (selesaikan). Ya memaksa sedikit, untuk kita berunding disana (Den Hag),” kata Xnana Gusmao yang kini menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan dan Investasi Timor Leste, di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (21/8).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mendukung langkah Pemerintah Timor Leste terkait upaya penyelesaian perselisihan batas laut dengan Australia.
“Iya salah satunya itu (bahas perbatasan maritim). Hari ini beliau (Xanana) datang kemari sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan dan Investasi, saya sebagai Menkopolhukam membincangkan hal-hal penting diantara kedua negara,” ujar Wiranto usai bertemu Xnana.
Diketahui, Sengketa batas laut Timor Leste-Australia masih bergulir dan belum ada penyelesaian. Timor Leste sudah lama memperselisihkan perjanjian batas maritim mereka saat ini dengan Australia telah membuat mereka rugi miliaran dolar dari keuntungan eksplorasi kilang minyak dan lapangan gas lepas pantai di Laut Timor.
Kabarnya Pemerintah Timor Leste telah melaporkan masalah batas laut negaranya dengan Australia ke PBB untuk bisa dicarikan solusinya berdasarkan ketentuan UU Kelautan Internasional. (Fadlan Syam Butho)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid