Menteri ESDM Ignasius Jonan (Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pasca mundurnya Pertamina dari Blok Eastkal, Gerakan Rakyat Kaltim Bersatu (GRKB) menilai Menteri ESDM, Ignasius Jonan bersama Wakil Menteri, Arcandra Tahar; kompak akan memberikan Blok itu kepada Petro China melalui lelang skema Goss Split.

Namun tegas Koordinator GRKB, Erly Sopiansyah, upaya BUMD Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berlanjut untuk menjadi operator blok Ex Chevron itu setelah nantinya terminasi per 24 Oktober 2018.

“Usaha BUMD Benuo Taka Kabupaten PPU untuk siap menjadi operator terus berlanjut. Bahkan Bupati PPU akan membuat surat ke Presiden tentang permohonan dapat mengelola Blok Eastkal ini. Menteri ESDM sampai saat ini belum menjawab surat permohonan Joint Study dari PPU,” kata dia secara tertulis, Selasa (16/1).

“PPU melalui BUMD terus berupaya untuk menjadi petani penggarap blok Eastkal mengingat dari segi finansial, teknologi, human capital BUMD Benuo Taka mampu apalagi sudah berstatus PSC.

Dirut BUMD Benuo Taka, Wahdiat Alghazali saat dihubungi juga memberi penegasan kesiapan bagi BUMD mengelola Blok Eastkal.

“Kami sudah mengkaji selama setahun lebih. Patut kami sayangkan Menteri ESDM belum memberi kesempatan kepada kami melakukan Joint Study Blok Eastkal,” tegas Wahdiat.

Kemudian Erly Sopiansyah kembali menekankan, jika Menteri ESDM tetap memberikan Blok Eastkal ke Petro China, maka dia akan menyerukan kepada masyarakat Penajam untuk menolak kunjungan Jonan.

“Daripada diberikan ke perusahaan China, mending berikan saja ke BUMD. Inikan harta kita yang berada di depan mata kita, kok seenaknya mau diberikan ke China. Kami akan menghalau siapapun perusahaan asing masuk ke Kaltim jika terbukti merugikan Kaltim,” pungkas dia.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby