Jakarta, Aktual.com — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan terkait pembangunan infrastruktur pengelolaan blok Masela lebih menguntungkan pengelolaannya dilakukan dengan konsep Floating LNG (Offshore/laut) dibandingkan pengelolaan OLNG (Onshore/darat).

Kepala Unit Proyek Percepatan SKK Migas, Ketut Budiarta mengungkapkan, hasil kajian dan studi yang dilakukan oleh SKK Migas dan konsultan dari Independent Potent and Partner menghasilkan kajian jika pengelolaan dengan konsep laut lebih menguntungkan daripada konsep darat.

“Jadi, sesuai dengan kronologis Blok Masela, kita temukan bahwa konsep di laut jauh lebih benefit dilakukan dibanding di darat. Kita juga sudah memberikan rekomendasi tersebut ke Kementerian ESDM,” papar Ketut di kantor INDEF, Jakarta, Senin (29/2).

Ketut membeberkan, dari hasil studi dan kajian yang dilakukannya, biaya yang dibutuhkan oleh pembangunan blok Masela di laut dengan di darat jauh lebih murah. Selain itu, hasil kajian tersebut memperlihatkan pembangunan infrastruktur pengelolaan blok Masela di laut akan memberikan keuntungan pemerintah sampai Rp51 miliar.

“Sedangkan di darat pemerintah hanya akan mendapatkan keuntungan Rp39 miliar. Artinya ada selisih Rp12 miliar,” bebernya.

Ketut menyebut, dari hasil studi dan kajian SKK Migas, dari sisi multiplier effect, konsep FLNG akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya Maluku.

“Hasilnya FLNG bisa beri manfaat banyak bagi masyarakat banyak khususnya di Maluku. Inpex juga sudah komitmen akan menambah benefit bagi maluku jika FLNG ini yang dibangun,” sebutnya.

Mengenai analisa mendalam terkait soal cost yang akan dikeluarkan, Ketut mengklaim konsep FLNG sudah melalui proses yang cukup komprehensif.

“Kami sudah lakukan, Shell dan Inpex buat tim berbeda, hasil dua-duannya diadu, dan hasil akhirnya FLNG lebih murah,” ujarnya.

Setelah mendapat hasil kajian dari Shell dan Inpex, lanjut Ketut, SKK Migas juga telah melakukan kajian untuk menguji hasil tersebut.

“Dari hasil studi SKK Migas, sependapat Floating LNG lebih menguntungkan dan sudah dilaporkan ke Kementerian terkait,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan