Jakarta, Aktual.com – Komisi III DPR RI turun tangan menyikapi kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi pemilik padepokan di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Probolinggo, Jawa Timur, yang kini menjadi pusat perhatian masyarakat.

Kasus itu terkuak paska terbongkarnya pembunuhan Abdul Ghani yang menjadi pengikutnya. Selain itu, Dimas Kanjeng disebut-sebut juga dapat menggandakan uang. Sejumlah orang pun terpikat menjadi pengikutnya, mulai dari masyarakat biasa, polisi, prajurit TNI, hingga pejabat.

Anggota Komisi III DPR yang juga menyambangi langsung padepokan Dimas Kanjeng, Adies Kadier memastikan bahwa pihak kepolisian akan segera mendalami kasus pembunuhan dan penipuan tersebut. Termasuk, terkait pejabat yang menjadi korban melipat gandakan uang.

Namun sayangnya, saat Komisi III mempertanyakan kepada yang bersangkutan terkait pejabat manasaja yang menjadi kliennya, Taat Pribadi engan membuka mulut.

“Beliau tidak mau membuka. Bahkan tanyakan aliran dananya ke pejabat mana saja beliau tidak mau membuka. Tapi itu bahan polisi mendalami,” ujar Adies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10).

Karena itu, lanjut Adies, untuk menguak kasus tersebut komisi III akan menindaklanjuti dengan memanggil beberapa pihak terkait. Termasuk yang memberikan undangan terhadap Taat Pribadi ke istana beberapa kali.

“Kita ingin tanyakan kebenarannya pada saat kemerdekaan, pelantikan ketua KPK, Maulid Nabi. Itu disebutlah nama Yudi. Kita ingin cari pak Yudi siapa. Termasuk foto dengan Jaksa Agung, Panglima TNI Kapolri. Kita harus tanyakan juga kebenarannya,” singkat Politisi partai Golkar itu.

Belakangan, foto Dimas Kanjeng beserta pejabat dan pimpinan aparat penegak hukum disebut-disebut adalah hasil rekayasa kegemarannya berfoto dengan petinggi negara.(Nailin In Saroh)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid