Presiden Ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono hadiri acara International Karate Championship "SBY CUP XIII" di Jakarta, Kamis (25/2/2016). Kejuaraan tersebut diikuti sebanyak 1418 peserta dengan tamu peserta dari Singapura dan Malaysia.

Jakarta, Aktual.com – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti pemberitaan terkait hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, yang dianggap ada yang bergeser kesana kemari.

Dikutip dari akun twitter S.B.Yudhoyono @ABYudhoyono, dalam dua minggu ini, selaku mantan presiden, dirinya bekerja bersama para mantan pejabat KIB menyiapkan penjelasan.(Baca: Suciwati Ultimatum Jokowi Buka Dokumen TPF Munir)

“Kami buka kembali semua dokumen, catatan & ingatan kami – apa yg dilakukan pemerintah dlm penegakan hukum kasus Munir. *SBY*,” tulisnya, Minggu (23/10).

“Yg ingin kami konstruksikan bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir, tetapi apa saja yg telah dilakukan pemerintah sejak Nov 2004 *SBY*,” tambah dia.

Untuk menyegarkan ingatan, lanjutnya, Alm Munir meninggal dunia diatas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Lalu, Ketika Munir meninggal, dirinya masih berstatus capres.(Baca: Penuntasan Kasus Munir Ujian Penting Bagi Negara)

“Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya msh berstatus sbg Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya *SBY*,” ucapnya.

Kemudian, kurang dari seminggu setelah pertemuan itu (TPF Munir belum dibentuk), pihaknya memberangkatkan Tim Penyidik Polri ke Belanda.

Aktivitas pemerintah dan penegak hukum selanjutnya, segera disampaikan kepada publik. SBY ingin publik tahu duduk persoalan yang benar. (Baca: Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Periksa SBY, Ada Apa?)

“Saya memilih menahan diri & tak reaktif dlm tanggapi berbagai tudingan.Ini masalah yg penting & sensitif. Jg soal kebenaran & keadilan *SBY*,”

“Penjelasan yg akan kami sampaikan dlm 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: