Ia pun menganalogikan berbagai kelompok di dalam Golkar sebagai beberapa gerbong yang ditarik oleh satu lokomotif dalam rel yang sama. Golkar sendiri disebutnya sebagai serangkaian kereta api yang memiliki sebuah lokomotif dan beberapa gerbong.

“Tapi dalam prosesnya penerapannya akhirnya cair dan lokomotif bisa (menarik) belakangnya, nanti gerbongnya nyatu juga. Kira-kira gitu,” jelasnya seraya menyudahi.

Teuku Wildan A
(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan