Hendri mencontohkan tahun lalu Facebook Indonesia meminta untuk menunda pertemuan dengan Komisi I DPR soal pembahasan kabar bocornya 1 juta data privasi pengguna Facebook di Indonesia.
Meski pada akhirnya, mereka mengaku bahwa penundaan karena Facebook masih sibuk dengan pertemuan bersama Kongres Amerika Serikat. Oleh karena itu, Hendri mendesak Facebook menjelaskan ketidakhadirannya.
Ia meyakini pemerintah Indonesia tidak lemah menghadapi penyedia layanan media sosial seperti Facebook, sehingga teguran mesti dilayangkan kepada mereka.
“Facebook harus memiliki etika baik dengan melakukan kunjungan resmi ke BSSN atau hadir ketika diundang kembali,” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara telah bertemu dengan penyedia layanan media sosial Twitter untuk membahas penyebaran informasi palsu atau hoaks di layanan mereka.
“Kami baru saja melakukan pertemuan dengan penyedia layanan. Sayangnya, yang hadir hanya Twitter, Facebook tidak,” kata Sekretaris Utama BSSN, Syahrul Mubarak dalam keterangannya belum lama ini.
Artikel ini ditulis oleh: