Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengungkapkan ada beberapa hal penting yang perlu menjadi catatan dalam pembentukan Holding Ultra Mikro yang menggabungkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Menurutnya, tidak mudah untuk menggabungkan ketiga BUMN tersebut sebab masing-masing entitas memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun secara target penyaluran kredit ada kesamaan dari ketiganya.
“Tentu saja harus disatukan misi dari masing-masing tiga institusi ini karena punya karakter yang berbeda. Ini yang memang menurut saya tidak mudah. [Karena] kan budaya korporasinya bedanya, tujuannya beda, model bisnisnya juga berbeda, meskipun beberapa hal target sasarannya sama. Ini yang saya kira jadi tantangannya,” kata Tauhid kepada awak media, Senin (1/3) sore.
Tauhid mengatakan, rencana holding ini perlu dilakukan dengan multipendekatan. Sebab akan ada perubahan-perubahan dalam desainnya dengan melebur tiga karakteristik yang berbeda. Misalnya, lanjut Tauhid, PT. Pegadaian yang selama ini mengandalkan multifungsi pegadaiannya dalam membantu UMKM apakah akan meleburkan core business-nya dengan induk holding.
Ia pun meminta agar ada kajian lebih mendalam lagi sebelum menggabungkan ketiga perseroan ini. Sehingga rencana pembentukan holding perlu dilakukan secara bertahap.
“Jadi menurut saya harus multipendekatan. Tapi secara institusi saya kira, untuk meningkatkan aset, meningkatkan kapita, meningkatkan pasar, meningkatkan kelembagaan saya kira itu yang harus dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Tauhid pun menilai bahwa efisiensi cost of fund (COF) dari Holding Ultra Mikro ini mungkin saja terjadi. Namun perlu diperhatikan juga dampaknya. Sebab, untuk mewujudkan efisiensi COF memang perlu ada efisiensi penghematan dalam biaya operasional.
Misalnya saja, penghematan jumlah cabang pada masing-masing entitas atau pengurangan sumber daya manusia (SDM).
“Efisiensi COF mungkin terjadi tetapi dampak-dampaknya harus dimitigasi, harus dihindari. Jangan sampai memang dalam rangka pengurangan itu justru malah menimbulkan dampak-dampak lain, misalnya terjadi PHK, terjadi pengurangan karyawan, yang saya kira juga harus dihindari,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi