Jakarta, Aktual.com — Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro meminta kepala daerah di tingkat pertama dan kedua untuk terlibat langsung dalam pengendalian inflasi.
Karena selama ini banyak daerah yang dalam pengendalian inflasinya hanya mengandalkan pemerintah pusat saja. Untuk itu ke depan, peran daerah jangan sampai diam dengan kondisi inflasi di daerahnya.
“Selama ini, ada yang bilang inflasi tugasnya BI (Bank Indonesia). BI itu kan targetting-nya (inflasi). Memang soal harga pangan yang bergejolak (volatile foods) urusan pemerintah pusat, tapi pemda tetap harus berperan,” ungkap Bambang, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/4).
Peran daerah, kata dia, bisa dilakukan seperti soal tata niaga pangan, terkait pasokan dan distribusinya, sehingga kontribusi pemda harus lebih banyak lagi.
Untuk itu, ia menyarankan agar ada anggaran khusus di daerah terkait pengendalian inflasi ini. Anggaran ini nantinya dapat digunakan untuk operasi pasar atau pengendalian harga pangan.
“Selama ini daerah tidak siap jika tiba-tiba ada bencana, sehingga inflasi bisa langsung tinggi. Karena kalau inflasi tinggi maka harga pangan juga tinggi, sehingga daya beli masyarakat rendah,” jelas Menkeu.
Meski begitu, Menkeu sendiri belum bisa memastikan seberapa besar anggaran itu digunakan ntuk pengendalian inflasinya.
“Iya bisa minimal sekian persen dari APBD-nya, dan lain-lain. Makanya nanti kalau ada TPID (tim pengendalian inflasi daerah) bisa sibahas secara konkret lagi,” tegas dia.
Tapi sayangnya, banyak daerah yang tergantung dengan pemerintah pusat, termasuk dalam pengendalian inflasi. Mereka hanya bilang di atas atau di bawah sedikit dari target nasional.
“Itu namanya pemda yang pasrah. Padahal pemda yang baik harus punya target yang bagus dengan strategi lewat APBD yang juga bagus,” kaat dia.
Padahal kalau di negara maju, seperti AS, peran daerahnya atau distrik sangat berperan dalam pengendalian inflasi.
“Di sana, kebijakan daerahnya sangat menentukan inflasinya, bukan karena kebijakan Tne Fed atau pemerintah pusat. Bahkan distrik juga semangat dalam menggenjot investasi daerahnya,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan