Jakarta, Aktual.com – Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo berkeyakinan Akun @Opposite6890 memiliki IP Address kantornya. Karena itu, pihaknya menduga akun anonimus tersebut meretas sesuatu yang dapat diakses. Misalnya, WiFi di area Mabes Polri.
“@Opposite6890 itu gak jelas, kenapa harus kita jadikan rujukan. Kemudian kalau IP, WiFi di area Mabes ini kan ada di area publik. Jadi bisa diakses publik,” ujar Dedi, Jumat (8/3).
Saat ini, lanjut Dedi, jajaran Bareskrim Polri masih mengidentifikasi pemilik akun tersebut. Sudah, langkah-langkah progresif sudah dilakukan Direktorat Siber. Kita akan memprofil, akan identifikasi siapa yang memiliki akun ini sebagai akun anonimus,” ucapnya.
Ia mengatakan, institusi Polri tidak terkait sesuatu seperti yang dituduhkan @Opposite6890 sebagai produsen hoaks terbesar di Indonesia dan memiliki member Buzzer sebagian besar adalah anggota kepolisian.
Terlebih, berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon menjelang Pilpres April mendatang. “Saya tegaskan (tuduhan) itu tidak benar. “Apalagi menyangkut masalah Pemilu. Polri dalam hal ini tegaskan netralitas harga mati,” kata Dedi menambahkan.
Sebelumnya, akun Twitter @Opposite6890 membeberkan hasil temuannya ke publik bahwa institusi Kepolisian (Polri) terlibat mengerahkan buzzer untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019.
Akun ini membongkar bahwa kepolisian memiliki ratusan anggota untuk menjadi tim buzzer mulai dari Polres sampai Mabes Polri. Bahkan mereka melacak dan menemukan IP Address terpusat di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo.
Pihak akun @Opposite6890 juga menyebut bahwa buzzer polisi ini menggunakan aplikasi Sambhar dalam penyebaran pesan dan koordinasi.
Artikel ini ditulis oleh: