Beranda Bisnis Energi Soal IPO Pertamina Geothermal Energy, Pimpinan Komisi VII: Prospeknya Cerah

Soal IPO Pertamina Geothermal Energy, Pimpinan Komisi VII: Prospeknya Cerah

Pekerja PT. Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu melaksanakan Upacara bendera di area pengeboran Geothermal Cluster K di Tanggamus, Ulebelu, Lampung, Senin (17/8). Upacara bendera di area pengeboran geothermal itu untuk memperingati HUT RI ke-70. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menilai Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) merupakan langkah yang tepat. Eddy menyebut PGE memiliki potensi besar di industri panas bumi Tanah Air.

“Saya kira prospek bisnis yang dimiliki PGE cukup baik, meskipun high risk dan high capital. Tetapi prospek bisnis EBT ke depan tinggi dan minat investor tinggi. Jadi, prospeknya cerah ke depan,” kata Eddy saat memimpin rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral di Senayan, Jakarta, Senin (20/3) kemarin.

Meskipun demikian, ungkapnya, proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang digarap oleh PGE memang membutuhkan modal besar. Pasalnya, hingga tahun 2027 mendatang, Pertamina akan menyiapkan total investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara Rp 24,2 triliun.

Dengan demikian, menurut Eddy, langkah PGE menggelar initial public offering (IPO) pada Februari 2023 lalu merupakan langkah yang tepat. Politisi PAN tersebut menyebut PGE telah berhasil meraih dana sekitar Rp9 triliun.

“Dengan IPO ini, sebagian besar untuk modal awal proyek, bisa dilaksanakan. Tinggal bagaimana PGE dan mitra bisa menjalankannya. Baik (mitra) nasional atau swasta asing. Melihat tingginya minat EBET (energy baru dan energy terbarukan), saya kira PGE tidak akan kesulitan dapat partner, sehingga bank akan tertarik membiayai proyek PGE ke depannya,” tutur dia dalam keterangan tertulis.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson