PAN, menurut Marianus, berdalih bahwa pilpres sudah selesai, kubu-kubu pendukung sudah bubar, capres sudah tidak ada lagi, yang ada hanya presiden terpilih.
PAN, ditegaskan Sekjen PAN, bisa menyumbang bagi negara. Entah dengan berada di luar pemerintahan maupun dengan berada di dalam pemerintahan.
Hal yang paling menarik adalah Prabowo sendiri. Sesungguhnya (semula) ada keinginan dari kedua belah pihak, Jokowi dan Prabowo, untuk saling bertemu tetapi enggan merealisasikannya. “Semacam malu-malu tapi mau,” katanya.
Pertemuan akhirnya terjadi juga di MRT. Betapa pentingnya pertemuan bisa dilihat dari pihak yang merancang pertemuan, yaitu Kepala BIN Budi Gunawan.
“Walaupun tidak dikatakan secara eksplisit, pertemuan ini sangat penting demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Marianus Kleden.
Kondisi ini bila dilihat dari peta perolehan suara, maka Jokowi menang dengan 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo mampu meraih suara sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.
Artikel ini ditulis oleh: