Jakarta, Aktual.com – Pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengkhwatirkan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang akan bergeser pada konflik agama karena polarisasi tertentu.

Sebelumnya, Trump sempat menyatakan akan memindahkan kedutaan besar Amerika untuk Israel, yang terletak di Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini sekaligu dinilai sebagai klaim sepihak Washington untuk memindahkan ibukota Israel, ke Yerusalem.

Sekertaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan pernyataan Trum tersebut sangat berbahaya sehingga dari awal pihaknya langsung menolaknya dengan tegas dan menyatakan sikapnya untuk membela Palestina secara kemanusian bukan atas dasar sentimen agama.

Helmy mengatakan jika hal tersebut dibawa pada persolan sentimen agama maka dapat menimbulkan konflik horisontal diberbagai negara di belahan dunia. Dia mencontohkan karena pergeseran isu dan polarisasi, Filipina langsung menyatakan sikapnya untuk mendukung Trump.

“Yang dilakukan Trump ini tentu dalam pandangan kita, ini  sesuatu yang sangat berbahaya. Kami kawatir ada pergeseran isu soal Yerusalem ini ke konflik antar agama, dan jika terjadi  itu tidak hanya di Palestian tapi ini akan terjadi diseluruh dunia,” kata Helmy Saat ditemui di Jakarta, Sabtu (9/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan