Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto/foto: bri.co.id
Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto/foto: bri.co.id

Jakarta, Aktual.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan sudah berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana pembentukan Holding Ultra Mikro yang bakal dipimpin oleh BRI. Sumber Aktual bahkan menyebut, BRI telah berkoordinasi dengan pasar modal hingga perbankan.

Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto pun tak menjawab kabar tersebut. Namun, ia mengatakan jika BRI sebagai perusahaan terbuka akan tunduk dan mematuhi peraturan yang berlaku.

“Sehubungan dengan rencana pemegang saham tersebut, BRI sebagai perusahaan terbuka akan tunduk, serta memenuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku,” kata Aestika lewat pesan singkat pada Sabtu (20/2) pagi.

Untuk diketahui, rencana penggabungan tiga perusahaan BUMN yakni BRI, Pegadaian, dan PNM saat ini masih dalam proses pembahasan antar kementerian, OJK, dan juga DPR.

Akan tetapi, Anggota Komisi VI DPR, Marwan Ja’far mengungkapkan bahwa hingga kini komisinya masih belum menerima peta jalan atau roadmap terkait rencana aksi korporasi tersebut.

“Sedangkan kita yang di Komisi belum mendapat roadmap dari holding ini. Ini kan harus jelas. Penataan regulasinya, kemudian penataan sistem manajemen, kemudian penataan manajemen risiko, dan juga target yang ingin dicapai ini apa? Harus jelas,” ungkap Marwan beberapa waktu lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi