Waketum DPP Partai Gerindra ,Tim pemenangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno Ferry Juliantono (kiri), DPP PDI Perjuangan, Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat Hendrawan Supratikno (tengah), DPP Partai Demokrat, Tim Pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni Andi Nurpati (kanan) dalam diskusi Kedai Kopi, di Jakarta, Minggu (30/10/2016). Diskusi Lembaga Survei Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang mengambil tema Hasil Survei terbaru tentang Pilkada Jakarta 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Keputusan penyidik Polda Metro Jaya yang mentersangkakan beberapa aktivis lantaran diduga melakukan gerakan makar, membuat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Ferry Juliantono geram.

Dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Dikejar Makar’ yang dihadiri juga Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martianus Sitompul, Ferry secara tegas menyatakan akan ‘melawan’ polisi.

“Saya lawan kalau masih pakai makar-makaran,” tegas Ferry di Jakarta, Sabtu (3/12).

Mantan tahanan politik (tapol) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan jika kasus makar hanya sebuah dagelan. Sebab, menurutnya belum ada bukti kalau aktivis tersebut sudah melakukan makar.

“Udahlah nggak usah lucu-lucuan. Udahlah, kalau masih perencanaan jangan. Kalau sudah ada bukti materilnya boleh lah,” kata Ferry.

Ditekankan dia, hal yang patut dipikirkan Polisi ialah penanganan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kalau kasus itu sudah jelas terbukti menimbulkan gejolak di masyarakat.

Aksi Bela Islam I, Aksi Bela Islam II hingga Aksi Bela Islam III merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia cenderung tidak percaya dengan penegakan hukum, seperti yang dilakukan pihak Kepolisian.

“Jutaan orang turun ini kan melawan, gak percaya lagi sama penegak hukum,” demikian Ferry.

(Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan