Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir diminta untuk segera mencopot tiga pejabat teras PT Pertamina (Persero). Ketiganya, Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifudin, Dirut PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Adityawarman dan Direktur Utama Pertamina Holding Nicke Widyawati.

Sebab, ketiganya ditengarai paling bertanggungjawab atas eskalasi keamanan regional yang meningkat dan berpotensi menyulitkan pemerintah RI jika Amerika Serikat bereaksi setelah penangkapan super tanker MT Arman berbendera Iran di perairan Indonesia.

Peran ketiga petinggi Pertamina itu diduga kuat terkait kargo minyak mentah yang diangkut MT Arman saat ditangkap Bakamla itu diduga adalah minyak mentah untuk kilang Pertamina.

“Indikasi kuat kargo minyak mentah MT Arman adalah untuk pasokan ke kilang Pertamina lantaran tidak ada bantahan resmi dari Pertamina hingga saat ini atas spekulasi yang berkemang . Jika benar memang minyak mentah Iran masuk ke kilang Pertamina, tentu akan menyulut reaksi Amerika Serikat terhadap Indonesia,” ungkap Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman, Rabu (19/7/2023) di Jakarta.

Sebab, lanjut Yusri, minyak mentah Iran telah diembargo oleh Amaerika Serikat. “Nah, jika Amaerika Serikat bereaksi, tentu akan menyulitkan bagi pemerintah RI,” ungkap Yusri.

Lebih lanjut Yusri membeberkan, informasi yang diterima CERI, sejumlah pejabat teras dari beberapa negara bolak-balik ke kantor Bakamla setelah penangkapan MT Arman.

“Kami telah mendapat informasi yang akurat bahwa setelah penangkapan MT Arman oleh Bakamla RI, Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad pada Kamis (13/7/2023) sekitar pukul 11.15 WIB mendatangi kantor Bakamla,” ungkap Yusri.

Rupanya, lanjut Yusri, belakangan CERI menerima informasi bahwa pada selang beberapa jam setelah kedatangan Azad itu, sekitar pukul 15.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut Singapura juga datang dan bertemu Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia.

“Ada pertemuan hampir satu jam. Kami belum mengetahui persis apa isi pembicaraan mereka. Setelah kepala staf angkatan laut Singapura meninggalkan kantor Bakamla, Kepala Bakamla lantas langsung rapat dengan Kepala Staf Angkatan Laut TNI,” ungkap Yusri.

Kepala Bakamla Diganti

Apakah ada Implikasi penangkapan MT Arman dengan pemberhentian Kepala Bakamla yang memang akan memasuki masa pensiun pada 22 Juli 2023 kita tidak tau. Menurut Yusri, CERI telah menerima dokumen Salinan Putusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia tertanggal 17 Juli 2023.

“Panglima TNI ternyata memutuskan memberhentikan Laksdya TNI Aan Kurnia sebagai Kepala Bakamla dan mengangkat Laksdya TNI Irvansyah sebagai Kepala Bakamla. Irvansyah sebelumnya menjabat sebagai Pangkogabwilhan I,” beber Yusri.

Dalam dokumen tersebut, Panglima TNI menerangkan pemberhentian Aan Kurnia dalam rangka pensiun. Sedangkan serah terima jabatan Kepala Bakamla disebutkan menunggu keputusan presiden.

Terkait hal itu, Yusri menyatakan pihaknya mempertanyakan nasib penanganan hukum terhadap MT Arman yang telah diamankan Bakamla tersebut.

“Sampai sekarang kita belum mengetahui perkembangan penegakan hukum terhadap MT Arman tersebut. Sekarang Kepala Bakamla berganti. Publik tentu bertanya-tanya, bagaimana kelanjutan penegakan hukum atas super tanker berbendera Iran tersebut,” kata Yusri.

Dikendalikan Orang Iran di Singapura

Terkait kargo minyak mentah muatan super tanker MT Arman saat ditangkap Bakamla, Yusri membeberkan telah mendapat informasi adanya jaringan pemasok minyak Iran ke Indonesia sudah berlangsung lama.

“Dari jaringan intelijen CERI mendeteksi perwakilan pemasok minyak Iran di Indonesia beriniasl RP dari Sulawesi, namun RP dengan kedua orangnya sudah lama bermukim di Iran, lantaran bekerja di perusahaan minyak Iran” ungkap Yusri.

Menurut Yusri, jaringan RP dikendalikan warga negara Iran yang diketahui bermukim di Singapura. “Mungkin lebih pas kita sebut operatornya yang mengendalikan dari Singapura,” ungkap Yusri.

Pengurangan Impor Minyak Arab

Sebelumnya pada 6 Januari 2023, Sekretaris CERI, Hengki Sepriadi telah melayangkan konfirmasi kepada Sani Dinar Saifudin terkait rencana pengurangan impor ALC.

Saat itu Sani Dinar menjawab tidak ada pengurangan import ALC di tahun 2023 ini, tetapi melakukan optimasi. Ia saat itu juga menjawab KPI akan melakukan plant test minyak mentah baru yang mungkin dari hasilnya bisa menjadi alternatif substitusi minyak mentah ALC ke depannya.

Sani menerangkan, bahwa untuk view jangka panjang, jika ada kejadian lagi diaruoption di fasilitas Aramco, seperti serangan drone waktu itu, kita sudah tau minyak mentah apa yang bisa menjadi alternatif subsitusinya.

Kala itu CERI mendapat informasi bahwa di pasaran perdagangan minyak internasional bereaksi atas rencana PT Pertamina Kilang Internasional yang mulai Januari 2023 akan mengurangi impor minyak mentah jenis ALC (Arab Light Crude) dari Saudi Aramco.

Padahal selama ini diketahui dari hasil hubungan G to G antara Indonesia dengan Arab Saudi menjadi hubungan B to B antara Saudi Aramco dengan Pertamina untuk ada jaminan pasokan minyak mentah sebesar sekitar 3,6 juta barel perbulan untuk kebutuhan feedstock Kilang Cilacap.

Konon kabarnya ada permintaan dari PT Kilang Pertamina Internasional mengurangi impor ALC sebanyak 50% sehingga menjadi 1.8 juta barel setiap bulannya.

“Kami curiga jangan jangan ada irisan jaringan Iran ini dengan tokoh MRC yang dikenal kasus Zatapi Crude yang mencampur Sarir Crude Libya dengan Trengganau Crude,” ungkap Yusri.

Kasus MT Horse

Mengenai penangkapan MT Arman, Yusri lantas mengingatkan peristiwa tertangkapnya tanker berbendera Iran MT Horse di perairan Kalimantan pada 24 Januari 2021 silam.

Kala itu, tak lama setelah penangkapan MT Horse, seorang intelijen Iran bernama Ghassem Saberi Gilchalan ditangkap di Bandara Soekarno Hatta. Dari sana diketahui ia ditugasi membantu masalah MT Horse. Tangker itu akhirnya lepas.

“Yang paling penting jangan sampai kita lupa, MT Horse kala ditangkap sedang membawa kargo 1,8 juta barrel minyak mentah,” ungkap Yusri.

Berkaca dari kasus MT Horse, Yusri menilai patut diduga keras memang ada permainan melibatkan trader menyelundupkan minyak asal Iran ke Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan