Calon Panglima TNI, KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Ruang Rapat Komisi I, DPR RI, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017). Presiden Jokowi telah menunjukan Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI terpilih Marsekal Hadi Tjahjanto tidak mau berkomentar terkait dengan sejumlah keputusan Jenderal Panglima Gatot Nurmantyo yang memutasi puluhan perwira tinggi (Pati).

Jenderal bintang empat itu, usai hadir di ruang rapat Paripurna untuk mendengarkan hasil pengesahan terhadap hasil proses uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan komisi I DPR RI, langsung bergegas meninggalkan lokasi rapat.

Saat ditanyakan kembali soal tanggapannya terhadap mutasi puluhan Pati, ia tidak bergeming dan hanya berpamitan dan langsung masuk ke dalam kendaraannya.

“Mohon maaf ya, bapak masih ada agenda lain,” kata salah seorang berpakaian dinas TNI Angkatan Udara yang berada dibelakang awak media, di Depan Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (7/12).

Untuk diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memutasi puluhan perwira tinggi (Pati). Mutasi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982/XII/2017 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa mengatakan, ada 85 perwira tinggi TNI yang terkena mutasi.

“Mutasi Jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier Perwira Tinggi TNI, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis,” kata Bedali dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/12).

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby