Batam, Aktual.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meninjau kemungkinan penerapan travel bubble antara Singapura dan Indonesia di Kota Batam dan Kabupaten Bintan Kepulauan Riau.

“Kunjungan saya ke sini, ingin melihat dengan mata sendiri,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno usai meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (22/1).

Travel bubble adalah kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk turis agar timbul gelembung atau koridor perjalanan.

Rencana itu dilakukan untuk memudahkan perjalanan wisatawan keluar masuk Indonesia, termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi negara penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Indonesia.

“Tapi tidak bisa janji. Mohon sabar,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Menurut dia, rencana itu masih tetap dipikirkan, dalam tahap mencari dan menggali informasi. Nantinya, hasil dari kunjungan disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Luar negeri.

“Mudah-mudahan bisa jadi bekal pulang dari Batam dan Bali,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan terdapat dua hal yang ingin dicapai dalam kunjungannya ke Kepri. “Menyelamatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata dia.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan saat ini industri restoran dan perhotelan di Batam sedang melambat, seiring dengan penurunan angka kunjungan wisatawan mancanegara. Karenanya, protokol kesehatan harus diterapkan dengan ketat dan disiplin.

“Menyiapkan destinasi wisata dan ekonomi kreatif, bagaimana kita bangkit dan pulih pascapandemi,” kata Sandiaga.

Menurut Menparekraf, kunci pertama menghidupkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif adalah meyakinkan situasi kesehatan bisa dikelola dengan baik.

“Saya sangat kenal Batam. Usaha pertama saya sebagai pebisnis, di Batam. Saya tahu Batam punya potensi,” kata dia. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin