Jakarta, Aktual.com – Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyayangkan sikap Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggunakan politik bawa perasaan (Baper) terkait dugaan penyadapan terhadap dirinya.
Menurut dia, jika memang SBY merasa dirugikan atas dugaan penyadapan maka seharusnya menyampaikan kepada penegak hukum bukan kepada publik.
“Ini saya melihat ada tiba-tiba merasa di fitnah tersadap, nah seharusnya beliau menyampaikan kepenegak hukum, bukan melalui konfrensi pers ( menyampaikan kepada publik),” kata Masinton, dalam acara diskusi bertajuk ‘Penyadapan! Mungkinkah Institusi Negara Bermain?,” di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (2/2).
Ia mengingatkan bahwa seharusnya sebagai orang yang pernah menjabat orang nomor satu di negeri agar mengedepankan politik kebangsaan bukan politik kekuasaan.
“Bagi kita juga harus meletakan politik kebangsaan di atas politik kekuasaan, apapun dalam politik kebangsaan sebagai sebuah nilai dalam melihat keindonesiaan,” ujar dia.
“Saya melihat kalau persoalan perasaan itu sifatnya pribadi, sehingga kalau di bawa ke publik tidak pas, ini namanya politik Baper, perasaan itu sifatnya private dan kemudian bangsa kita harus diajarkan tidak dramatisasi dngan menduduki sebagai korban fitnah,” tandas anggota komisi III DPR RI.[Novrizal Sikumbang]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid