Jakarta, Aktual.co — Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), mengaku menyesal dengan pemerintah, yang diwakili oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal ini, karena peralatan latihan yang dijanjikan, belum juga tiba.
Padahal, peralatan yang dipesan oleh beberapa cabang olahraga (cabor), diperuntukkan bagi atlet yang masuk dalam kejuaraan Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, untuk melakukan latihan.
Namun, hingga kejuaraan olahraga terbesar se-Asia itu selesai, peralatan yang dijanjikan oleh Kemenpora, tidak kunjung tiba. Padahal, PBTI, sudah memberikan uang kepada Kemenpora untuk melakukan pemesanan alat-alat tersebut yang dipesan.
“Ratusan juta sudah keluar, dan itu juga tidak diganti (Kemenpora),” ungkap manajer tim nasional Taekwondo Indonesia, Zulkifli Tanjung, ketika dihubungi Aktual.co, Rabu (16/10).
Diungkapkan Zulkifli, kejadian ini bukan hanya sekali ini saja terjadi. Pada setiap jelang kejuaraan-kejuaraan internasional, pemerintah selalu melakukan keterlambatan dalam pengadaan peralatan latihan bagi atlet.
“SEA Games di Myanmar juga seperti ini, Olimpiade di London kemarin juga sama. Apa yang dikerjakan (Kemenpora) kami juga tidak tahu, selalu terjadi seperti ini,” tegasnya.
“Bukan hanya PBTI saja yang marah dengan kinerja Kemenpora, pasti cabor-cabor lainnya juga merasa hal yang sama seperti kita,” tambahnya.
Untuk diketahui, pengadaan peralatan latihan yang dipesan oleh cabor kepada Kemenpora untuk persiapan Asian Games Incheon kemarin, hingga hari ini belum juga terwujud.
Setiap cabor yang ikut Asian Games, dimintakan uang untuk melakukan tender kepada perusahaan penyedia barang, yang informasinya berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Namun, hingga dimulainya Asian Games Incheon, baru diketahui bahwa, perusahaan pemenang tender itu, ternyata fiktif.
Bukan hanya itu, dikabarkan, jika peralatan yang dipesan tersebut, akan digunakan bagi para atlet melakukan latihan untuk persiapan menuju SEA Games Singapura 2015 mendatang.
Artikel ini ditulis oleh: