Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan surat dari DPP Partai Golkar terkait pengembalian jabatan Setya Novanto sebagai ketua DPR RI akan dibahas dalam rapat pimpinan terlebih dahulu.
“Tergantung Rapim. Kan pengambilan keputusan ada tiga tahapan, Rapim, kemudian Bamus dan Paripurna dalam kasus tidak ada pengunduran diri,” kata Fahri, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (28/11).
Ia pun juga belum bisa memastikan meski surat dari DPP partai berlambang beringin itu meminta menggelar Rapim dan kemudian dibacakan dalam sidang Paripurna nantinya.
“Ini kan ada permintaan presiden soal Dubes. Karena sudah banyak Dubes kosong. Jadi ada permintaan dari pemerintah cepat ya Rapimnya bisa diselenggarakan. Saya belum cek juga (jadwalnya),” ujar dia.
“Surat masuk itu dibacakan di paripurna untuk diketahui anggota, itu juga dibaca di ruangan Rapim untuk ditindaklanjuti. Tindaklanjutinya itu penjadwalan di Bamus nantinya, kalau soal ambil keputusan ya Paripurna. Pertimbangan Golkar tentu akan dibahas di Rapim,” tambahnya.
Lebih lanjut, ketika ditanyakan apakah sudah melakukan komunikasi informal? Fahri menjelaskan jika dalam pengembalian jabatan dari hasil rapat pleno Golkar dengan pendepakatan terminologi pengembalian.
“Terminologi yang dipakai Golkar adalah terminologi pengembalian. Itu dikaitkan dengan peristiwa politik yang terjadi beberapa saat lalu kepada ketua DPR lama, yang kemudian di tengah jalan dia jadi ketum Gokar,” tandas politikus PKS.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan