Jakarta, Aktual.com – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyambut baik perubahan adanya perombakan struktur di PT Pertamina (Persero) oleh pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN.
Menurut Presiden FSPPB, Noviandri; perubahan dengan menambahkan Wakil Direktur Utama, dan Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia pada bagan struktur Pertamina untuk menjawab tantangan bisnis yang dihadapi perusahan itu.
“Kami melihat bahwa organisasi adalah suatu equipment dan bukan tujuan, maka organisasi harus dinamis sesuai dengan adanya perubahan dari tujuan,” kata Novi dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10).
Kendati begitu, Novi tidak menafikan bahwa dengan adanya penambahan Direksi Pertamina yang semula 7 orang menjadi 9 orang akan menambah cost pengeluaran belanja.
Untuk itu tegasnya, penambahan biaya pengeluaran tersebut harus dijawab oleh jajaran Direksi Pertamina dengan peningkatan kinerja dan pencapaian prestasi yang tercermin dari besaran deviden kepada Pemerintah.
Namun melihat dari perkembangan yang ada, dia mengkhawatirkan posisi Wakil Direktur yang baru saja terbentuk dan dijabat oleh Ahmad Bambang, akan tidak banyak berperan. Lantas dia secara khusus meminta agar ada pembagian tugas yang jelas antara Dirut dan Wadirut dalam menjalankan bisnis Pertamina.
“Posisi Wadurut harus benar benar berfungsi secara struktural, jangan hanya sebagai ban serap saja. Harus ada pembagian tugas antara Dirut dan Wadirut sehingga tidak menimbulkan suatu permasalah dalam koordinasi nantinya,” tandas Novi.
Dadangsah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan