Jakarta, Aktual.co — Tim Persis Solo, menilai keputusan Komisi Banding (Komding) PSSI terkait pertandingan ulang dengan Pusamania Borneo FC, tidak memenuhi azas keadilan. Pasalnya, fakta dilapangan yang dialami Persis Solo, tidak dijadikan bahan pertimbangan Komding.
Dijabarkan Totok, fakta yang dialami oleh pemain dan ofisial Persis Solo yang sudah disampaikan ke Komisis Disiplin (Komdis) PSSI, seperti pengerusakan bus dan ancaman dengan teriakan, “kamu datang untuk mati” dari oknum suporter PBFC, tidak dijadikan oleh Komding untuk mengambil keputusan tersebut.
Oleh sebab itu, pihak Persis Solo berencana mengajukan banding terhadap keputusan Komding yang akan menggelar pertandingan ulang di kandang PBFC.
“Mengenai poin bandingnya, masih kami pertimbangkan mas. Jelasnya, kami akan ajukan banding terkait keputusan ini,” kata Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto lewat pesan elektroniknya kepada Aktual.co, Selasa (11/11).
Kejadian itu, dialami oleh pemain dan ofisial Persis ketika ingin melakukan pertandingan terakhir babak delapan besar Divisi Utama, di Samarinda, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.
Penyerangan tersebut terjadi ketika skuat Persis Solo ingin melakukan latihan di dekat stadion markas PBFC.
Selain itu, pihak Persis Solo, kata Totok, juga belum menerima surat resmi dari Komding terkait keputusan pertandingan ulang di kandang PBFC.
“Belum terima mas SK-nya,” tegasnya singkat.
Seperti diketahui, Komding PSSI, memutuskan bahwa laga babak delapan besar kompetisi yang mempertemukan PBFC dengan Persis Solo, akan kembali digelar di kandang PBFC, dengan disaksikan penonton.
Namun, mengenai jadwal digelarnya laga tersebut, masih menunggu keputusan dari PT. Liga Indonesia selaku operator kompetisi DU.
Artikel ini ditulis oleh: