Ia pun mendapat penjelasan bahwa kelompok takfiri yang dimaksud Kapolri adalah kelompok-kelompok bernuansa radikal, bukan ormas Islam.
Menurut dia, pidato Kapolri itu adalah pidato lawas yang disampaikan di Pondok Pesantren milik Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Maaruf Amin dalam acara Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Annawawi, Serang, Banten pada 8 Februari 2017.
Ia mengatakan nantinya pihaknya juga akan menemui Maaruf Amin guna mengkonfrontir keterangan Kapolri tersebut.
Sebelumnya, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka yang diunggah di akun Facebook-nya untuk menanggapi pidato Kapolri tersebut.
Dalam surat terbuka itu, Zulkarnain mengatakan memrotes keras perkataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara