“Menurut saya itu bagus, tetapi 53 persen itu belum cukup aman dalam situasi politik yang naik turun seperti sekarang ini,” sebut anggota komisi I DPR RI itu.
Oleh karena itu, Muzani menegaskan sampai sekarang kami di Gerindra terus melakukan penataan ke dalam partai, dan Pak Prabowo Subianto belum banyak bergerak, kcuali melakukan penataan dalam partai.
“Kenapa? Karena Pak Prabowo ingin menciptakan kondisifitas pemerintahan, agar tidak dibilang pengganggu pemerintahan Jokowi. Tapi kalau di parlemen suaranya beda, itu kewenangan parlemen, saya kira itu sesuatu yang biasa,” pungkas ketua fraksi Gerindra DPR RI itu.
Untuk diketahui, dalam hasil survei terhadap simulasi eletabilitas dua nama kandidat presiden pada Pemilu serentaj 2019 tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku petahan memiliki kans sebesar 53.2 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid