Jakarta, Aktual.com — Ada kejanggalan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 yang saat ini tengah dibahas di DPR. Pasalnya terdapat belanja yang diperoleh dari “penundaan” dan “penambahan”, sehingga diindikasikan akan menjadi dana siluman.

Demikian disampaikan oleh peneliti Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (20/10). Roy menduga ada potensi dana siluman sampai Rp23,6 triliun yang terdiri dari tambahan belanja prioritas sebesar Rp18,1 triliun dan tambahan belanja mendesak sebesar Rp5,5 triliun. Kedua jenis belanja tersebut diperoleh dari “penundaan” belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp21,3 triliun dan tambahan PNBP yang diusulkan dalam postur sementara RAPBN 2016.

“Dalam rapat pada 15 Oktober 2015 tanpa melalui proses pembahasan dengan K/L yang bersangkutan dan komisi-komisi terkait, angka tersebut muncul secara tiba-tiba,” kata Roy.

Menurut Roy, kriteria penundaan dan penambahan anggaran tidak dijelaskan oleh pimpinan Banggar dan Menteri Keuangan. Menurutnya, kriteria tersebut hanya diberikan pada 21 K/L dengan alokasi Rp18,1 triliun yang memperoleh tambahan belanja prioritas.

“Hanya tiga K/L yang memperoleh tambahan belanja mendesak sebesar Rp5,5 triliun. Ini ada akal-akalan dana siluman yang akan diloloskan,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan