Tak hanya memberikan kritikan terhadap pemerintah, sambung RR juga memberikan solusi tentunya. “Makanya saya usulkan, Garuda hanya fokus pada domestik, sama Asia. Karena Garuda pasti bisa ngalahin Japan Airlines (JAL),” lanjutnya.

Kemudian, pada kesempatan itu pula Jaya Suprana mempertanyakan soal Kepret tersebut bahwa Rizal menghadapi pihak-pihak tertentu yang tidak dingin dikepret. “Jadi ada pihak tertentu yang tidak ingin dikepret,”? jelas Jaya… Yess… tegas Rizal.

Mantan anggota tim panel penasihat ekonomi PBB itu juga menjelaskan, bahwa saat ini yang terjadi adalah skema penguasa yang merangkap sebagai pengusaha.

“Ini jelas bukan hanya politik, tapi penguasa yang merangkap sebagai pengusaha.Jadi banyak konflik kepentingan. Waktu saya ngepret di Pelindo, orang gak ada yang percaya, tapi kan terbukti kerugia Pelindo berapa triliun disana, dan terbukti juga ada pejabat tinggi yang punya keluarga trus bisnis di Pelindo,” lanjut Rizal.

Namun, ketika banyak pihak yang tidak berpihak kepadanya, Rizal kemudian mengaku tak kehabisan akal, karena menurutnya, ada teori lain, yakni ‘Rajawali Bangkit,’. Saya gak kehabisan akal, saya pakai Rajawali Bangkit. Ini teorinya Bung Karno. Bongkar.. bangun.. bongkar.. bangun. Karena kalau kita gak bongkar tatanan lama, kultur dan kebiasaan lama, kita gak maju-maju,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: