Mohammad Faisal

Jakarta, Aktual.com – Wacana untuk menjadikan ritel modern sebagai penyalur barang dagangan warung kecil dianggap sebagai langkah yang kurang tepat dan sama sekali tidak solutif bagi kondisi perekonomian di tanah air.

Hal tersebut disampaikan Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal yang menyatakan jika rencana Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita justru meminggirkan Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (UMKM).

“Yang jelas langkah ini berpotensi untuk mematikan agen-agen distributor kecil (UMKM) yang selama ini menjadi pemasok ke warung-warung,” ucap Faisal ketika dihubungi Aktual, Kamis (28/9).

Padahal hingga kini, agen-agen atau distributor kecil harus susah payah bertahan lantaran pedagang telah terpinggirkan oleh kehadiran ritel modern. Ritel modern yang berbentuk minimarket disebut Faisal telah menggusur warung-warung kecil, sedangkan supermarket telah menjauhkan masyarakat dari pasar tradisional.

Berdasar data Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, jumlah pasar tradisional di tanah air pada 2011 berjumlah 9.950 buah 9.950 buah. Angka tersebut menyusut hingga 3.500 buah dibandingkan jumlah pasar tradisional pada 2007 yang berjumlah 13.450 buah.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid