Jakarta, Aktual.co — Direktur Gaspol Indonesia Virgandhi Prayudantoro, mengatakan bahwa Penyadapan yang dilakukan Australia ini bukti bahwa komunikasi Presiden Jokowi lemah di dunia internasional. Selain itu perlu adanya nota protes yang dilayangkan oleh pemerintah Indonesia kepada pihak Selandia Baru dan Australia.
“Protes keras harus dilakukan jika ada penyadapan tersebut karena termasuk pelanggaran terhadap kedaulatan negara,” katanya dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (10/3). 
Menurut dia, penyadapan biasanya dilakukan bukan oleh negara-negara yang bersahabat, namun memiliki kepentingan dan dianggap sebagai musuh.
“Kedepan Kemeninfo harus mengecek info yang beredar bahwa salah satu agen GCSB disebut bekerja dengan badan intelijen Australia (ASD) dalam memata-matai perusahaan telekomunikasi Indonesia, Telkomsel, Apabila ini terbukti benar maka komunikasi di Indonesai sangat tidak aman lagi,” ujar Gandhi.
Sementara itu, pemerintah harus segera menindaklanjut kejadian ini apabila tidak dilakukan penanganaan yang serius, maka nantinya penyadapan seperti ini  akan terus dilakukan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan data rahasia negara yang ingin mereka ketahui.
“Saya berharap ini menjadi prioritas yang tegas yang dilakukan Presiden Jokowi kedepan bukan hanya diam saja” tutupnya

Artikel ini ditulis oleh: