Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Zainuddin memandang munculnya sejumlah simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) di daerah, lantaran adanya niat pemerintah untuk memaafkan keluarga korban PKI.
“Saya menduga ini berkaitan. Dalam pidato kemerdekaan RI, Presiden menyinggung hal pemaafan itu. Saat bersamaan, di lapangan muncul banyak simbol PKI. Ada apa ini,” kata dia, di jakarta, Jumat (21/8).
Dikatakan Zainuddin, tidak mungkin rakyat tahu jika presiden akan menyinggung pemaafan bagi keluarga korban PKI dalam pidato kenegaraannya. Sehingga, ia menilai, adanya inisiatif memasang simbol-simbol PKI.
Politikus PKS itu menduga ada upaya sistematik untuk memunculkan simbol-simbol PKI serentak bersamaan pada hari ketika presiden pidato kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus lalu. Pesannya, pemerintah harus meminta maaf kepada keluarga eks PKI, karena kenyataannya masyarakat sudah tidak lagi resisten terhadap PKI.
“Simbol-simbol PKI itu justru muncul dalam karnaval rakyat di hari kemerdekaan. Begitu pesan yang ingin dibangun. Ini bahaya. Namanya perang pemikiran, ideologi dibolak-balik. Seolah PKI bukan lagi ancaman,” sebut dia.
Lebih baik, kata dia, pemerintah berfikir untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang lesu, menguatkan lagi rupiah yang kian terpuruk, dan mengatasi kelangkaan sejumlah bahan pangan daripada sibuk merencanakan memberi atau meminta maaf kepada korban keluarga PKI.
“Saya dukung Menhan Pak Ryamizard, buat apa minta maaf atau memafkan PKI. Pemberontakan tahun 1965 jelas oleh PKI. Mereka yang pecah bangsa ini dan melanggar HAM.”
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang