Jakarta, Aktual.co — Komisi VI DPR RI, Achmad Hafidz Tohir mengatakan pihaknya akan memanggil dan mempertanyakan kepada pemerintah, bila kerjasama impor minyak dengan Sonangol tetap dilakukan.
Hal itu menyusul adanya perbedaan pernyataan yang disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Sudirman Said dan Surya Paloh kepada publik jika ada ada diskon USD15/bbl.
“Mekanisme penujukan itu yang kita mau cek, kita akan panggil Ibu Rini, mekanisme penujukan itu apa modelnya,” kata dia, di Jakarta, Sabtu (29/11).
Lantaran,  sambungnya,   penunjukan Sonangol sebagai pemenuh minyak nasional bermasalah.
“Itu berati tidak sesuai Kepres tentang pengadaan barang dan jasa, melanggar itu karena tiba-tiba muncul (kerjasama) begitu aja tidak boleh itu,” pungkas dia.
Untuk diketahui, Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Sonangol ini dikuasai oleh oleh konglomerasi China yang diketahui bernama Sam Pa. Sam Pa dianggap media-media Barat sebagai pemilik CIF. Di Angola, tangannya melalui China Sonangol. Dan Sam Pa ini memiliki koneksi sangat kuat dengan para kepala negara di Afrika dan Amerika Latin.
Pernah  diberitakan dan disampaikan ke publik oleh Surya Paloh dan Rini Soemarno, Sudirman Said, bahwa Indonesia dalam hal ini Pertamina akan mendapatkan harga lebih murah dengan diskon USD 15 /bbl dari Market Price.
Akan tetapi, hal berbeda terliat dari respons teknis oleh Senangol Asia per tanggal 20 November 2014 , menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai “Counter To The Proposed Contractual Volume 2015” dimana Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon USD 15/bbl tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke ke  normal-market price.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang