Menko Bidang Maritim Rizal Ramli (tengah), didampingi Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kiri), dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) memberikan keterangan pers seusai Rapat Koordinasi tindak lanjut pelaksanaan Progam Tol Laut sesuai PERPRES 106 Tahun 2015 di Jakarta, Senin (30/5). Menko Bidang Maritim Rizal Ramli menyatakan bahwa program tol laut mampu menurunkan harga sejumlah barang dan komoditas pokok serta berdampak positif pada peningkatan muatan trayek. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/kye/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli ikut mengomentari pembahasan tax amnesty yang sampai saat ini masih belum rampung juga pembahasannya.

“Saat ini kondisi penerimaan negara memang masih sangat memprihatinkan. Kondisi penerimaan negara dari pajak dipastikan tidak akan mencapai target, sekalipun ada tax amnesty,” tegas dia di DPR, Jakarta, Senin (13/6).

Menurut Rizal, meskipun pemerintah tetap ngotot untuk menggolkan RUU Tax Amnesty, tapi melihat saat ini sudah bulan Juni, sangat kecil kemungkinan kebijakan ini akan berhasil.

“Coba ngaca ke negara-negara lain yang pernah menerbitkan tax amnesty, kebanyakan gagal,” cetus dia.

Dia menegaskan, penerimaan pajak dari negara lain yang mengusung tax amnesty itu relatif kecil terhadap produk donestik bruto (PDB)-nya. “Apalagi ini sudah masuk bulan Juni, dan UU-nya masih belum final. Jadi masih butun waktu. Kemungkinan suksesnya kecil,” terang dia.

Makanya dengan kondisi saat ini, pihaknya merasa siap-siap saja dipangkas anggarannya. “Yang penting sektor-sektor prioritas jangan dipangkas,” ucap dia.

Pemerintah sendiri, dalam hal ini Kementerian Keuangan, mulai ragu program tax amnesty ini akan berjalan mulus dan berhasil. Padahal pemerintah sendiri baru saja meningkatkan target pencapaian pajak dari program pengampunan ini menjadi sebesar Rp165 triliun dari semula yang hanya Rp60 triliun.

Sebelumnya, Kepala Pusat Harmonisasi dan Analisis Kebijakan Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan strategi lain jika tax amnesty ini tak sesuai target dan rencana. “Kami sudah punya plan A, B, C, dan D,” tandas dia

Meski begitu, pihaknya enggan untuk memberi tahu lebih rinci terkait rencana cadangan atau strategi tersebut. “Kami belum bisa share saat ini. Yang jelas kami back up terus. Saat ini kami sudah punya banyak program itu. Tapi konsentrasi kami hanya fokus untuk menggolkan tax amnesty ini,” tegas Luky.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan