Jakarta, Aktual.com – Maraknya peredaran vaksin palsu saat ini telah membuat masyarakat khawatir. Menanggapi hal tersebut selayaknya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) harus memperketat pengawasan terhadap setiap peredaran bahkan lebih ekstra untuk pengawasan di rumah sakit.

Demikian disampaikan Mantan Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi kepada wartawan, Sabtu (16/7). “Pengawasan itu harus menyeluruh, jadi dari hulu ke hilir kalau bisa di satu tangan,” ujarnya.

Mudahnya vaksin palsu yang saat ini beredar di rumah sakit sekitar Jabodetabek, kata Sujudi karena BPOM selaku pengawas tidak diberikan wewenang sepenuhnya untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh rumah sakit. Karena BPOM sendiri sebelumnya melakukan pengawasan dengan ketat.

“Vaksin dari pabrik sudah diawasi BPOM sangat ketat, kemudian dari pabrik ke apotek itu juga ketat. Tapi waktu ke RS pengawasannya tidak oleh BPOM,” katanya.

Selain itu menurut mantan menteri era Presiden Megawati tersebut bahwa  pengawasan RS saat ini hanya bisa dilakukan oleh dinas kesehatan sebab yang memiliki wewenang itu RS daerah.

“Jadi BPOM tidak masuk ke situ, khusus kasus ini mulainya di RS mereka tidak tahu dari mana mendapatkannya vaksin palsu. Jadi dari kasus ini RS dulu diawasi baru kalau sudah RS ketahuan baru kemudian distributor palsu,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid