Surabaya, Aktual.com – Mundurnya Haris Purwoko secara mendadak dari pencalonan pilkada Surabaya saat di KPU mendampingi Dhimam Abror, membuat ketua DPW Demokrat, Soekawo terkejut.

Namun, Sukarwo membantah mundurnya Haris ditengarai adanya barter pilkada akibat gagalnya calon tunggal Demokrat yang gagal maju di Pacitan lantaran sebagai calon tunggal.

“Ya memang mundur secara mendadak itu membuat saya kaget. Tetapi hal itu sama sekali bukan karena barter pilkada. Jadi tidak ada yang namanya barter pilkada. Kita murni memasang Dimam Abror dan Haries Purwoko untuk maju di pilkada,” kata Soekarwo kepada wartawan, (3/8).

Kendatipun tidak menjelaskan secara detail, namun Haries mundur dikarenakan adanya faktor keluarga. Keluarga Haries tidak menghendaki dan tidak memberi restu jika Haries ikut dalam pilkada.

Dengan mundurnya Haries, praktis KPU Surabaya tidak bisa menerima pendaftaran paslon yang diusung PAN dan Demokrat tersebut. Dan pilkada Surabaya terpaksa ditunda pada 2017 sesuai dengan aturan KPU.

“Namanya paslon itukan pasangan calon. Jadi harus sepasang. Kalau ketuanya saja dan tidak ada wakilnya, jelas tidak mungkin,” kata ketua Panwaslu Surabaya, Hariadi.

Artikel ini ditulis oleh: