Jakarta, Aktual.com — Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tidak khawatir pinjaman dana atau utang dari World Bank sekitar 400 juta dolar AS, akan membebani keuangan negara. Bappenas menilai rasio total utang terhadap PDB Indonesia masih di bawah 30 persen sehingga masih relatif aman.
“Untuk diketahui, tidak ada sebuah negara dan sebuah perusahaan bisa berkembang terkecuali kalau kita bersedia menggunakan utang. Dan terpenting utang itu digunakan untuk produktif,” ujar Kepala Bappenas Sofyan Djalil saat ditemui di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, Jumat (3/6).
Menurut Sofyan, pemerintah saat ini tengah menggenjot pembangunan infrastruktur namun dari sisi pendanaan sendiri masih relatif terbatas.
Oleh karena itu, lanjutnya, pendanaan dengan utang merupakan hal yang wajar selama dapat dikelola dengan baik.
“Kalau utang untuk makan itu bahaya, tapi kalau utang untuk (bikin) jalan, kereta api, bandara, pelabuhan, dan hasilnya kembali lagi ke kita, itu tidak masalah,” ujar Sofyan.
Total PDB Indonesia sendiri saat ini hampir mencapai 1 triliun dolar AS atau setara Rp13.500 triliun (asumsi Rp13.500 per dolar AS) dan apabila Indonesia dapat tumbuh terus rata-rata 6 persen dalam 10 tahun terakhir maka PDB dapat mencapai 2 triliun dolar AS atau Rp26.000 triliun.
“Yang penting relatif terhadap PDB. PDB itu kan ukuran tingkat produktivitas bangsa,” kata Sofyan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka