Harga cabai yang melambung tinggi menjadi keprihatinan Ketua DPR untuk melihat langsung harga cabai di pasar. Harga cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp100 ribu per kg. Sebelumnya pernah menyentuh Rp120 ribu per kg. Kenaikan ini disebabkan salah satunya faktor cuaca yang membuat banyak cabai rusak. AKTUAL/Tino Oktaviano

Kendari, 12/1 (Antara) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak ibu rumah tangga untuk menggalakkan gerakan tanam cabai sebanyak lima pohon di setiap rumah.

“Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Hal ini penting dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun,” kata Amran di Kendari, Kamis (12/1).

Untuk mengatasi masalah fluktuasi harga cabai, kata dia, sebenarnya hanya butuh kemauan masyarakat atau warga karena cukup dengan media sederhana seperti polibek, sudah bisa menghasilkan cabai.

“Kalau ibu-ibu bisa mengurangi ngegosip lima menit sehari kemudian digunakan menanam cabai lima pohon, maka tuntas persoalan cabai karena lima pohon itu bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga beberapa bulan.”

Menurut dia, keberhasilan Kementan meningkatkan produksi 13 komoditas pangan menjadi tenggelam hanya karena persoalan cabai.

“Beberapa hari terakhir ini, kami merasa terganggu harga cabai rawit yang meningkat. Tapi terima kasih itu mendorong saya membuat lompatan atau terobosan untuk meningkatkan produksi cabai.”

Keuntungan menanam cabai untuk kebutuhan sendiri, kata Amran, akan diperoleh cabai segar, menekan pengeluaran belanja dan menekan inflasi.

“Harga cabai ini menjadi salah satu pemicu inflasi sehingga perlu ada gerakan yang sederhana seperti tanam cabai lima pohon per rumah yang manfaatnya sangat besar.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu