Kembali ke persoalan krisis Garuda, kata dia, sebetulnya di setiap korporasi merugi adalah soal biasa. Bisa karena sebab-sebab eskternal dan internal. Yang paling penting adalah perusahaan harus memiliki strategi untuk membalikkan situasi atau turn around strategy.

Masalah utama Garuda adalah:

1. Pengangkatan direksi Garuda tidak berlandaskan kompetensi, jumlah direksi terlalu banyak (8 orang direksi hanya akomodasi politik).

2. Manajemen tidak berani mengambil keputusan untuk pembatalan danrescheduling pembelian pesawat-pesawat yang tidak diperlukan.

3. Flight & rute manajemen payah. Yang dilakukan manajemen hanya pemotongan biaya via cross cutting, cross the board. Sangat berbahaya jika yang dipotong anggaran di sektor training. Padahal bisnis penerbangan intinya adalah safety-nya Juga seharusnya direktur operasi tidak dilebur menjadi jadi direktur produksi.

4. Permainan atau patgulipat di Garuda terjadi juga dalam hal pembelian logisitik. Sistem pengadaan tidak kompetitif, sehingga harga yang dibeli konsumen kemahalan.

5. Rute manajamennya payah. Seharusnya direktur operasi harus dipilih lebih canggih.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara