Jakarta, Aktual.co —  Terkait rencana DPR untuk menganulir kerjasama Pemerintah dengan Sonangol karena dinilai hanya sebuah pembohongan publik, Direktur PT Pertamina Ahmad Bambang mengatakan ada hal yang belum jelas dalam pemberian diskon USD15 bbl.

“Saya Pikir masalahnya karena ada informasi yang belum jelas. Kalau nanti sudah kita jelaskan plus minusnya, ya keputusan ada di sana (DPR). Tapi seringkali kan kita belum tau scope masalah secara menyeluruh, namun sudah berkomentar,” sambungnya.

Menurutnya, untuk mendapat diskon tersebut, ada beberapa syarat yang belum dipenuhi oleh pemerintah.  Hal itu yang membuat transaksi dengan Sonangol bulan Januari yang ternyata harganya sama,

“Seperti tadi ditanyakan, kenapa kita transaksi dengan Sonangol bulan Januari ternyata harganya sama. Ya saya katakan karena syarat di MoU belum terpenuhi. Tapi bukan berarti nggak ada gunanya dengan Sonangol itu. Kalo joint venture ini terpenuhi, kita dapet diskon banyak,” tutupnya.

Untuk diketahui, pembelian dan kerjasama Minyak Impor Asal Senangol yang diberitakan dan disampaikan ke publik oleh Surya Paloh dan Rini Soemarno, Sudirman Said, bahwa Indonesia dalam hal ini Pertamania akan mendapatkan harga lebih murah dengan diskon USD 15/bbl dari Market Price.

Akan tetapi, hal berbeda terliat dari respons teknis oleh Senangol Asia per tanggal 20 November 2014 , menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai “Counter To The Proposed Contractual Volume 2015” dimana Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon USD 15 /bbl tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke ke  normal-market price.

Grup Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh. Sonangol ini dikuasai oleh oleh konglomerasi China yang diketahui bernama Sam Pa. Sam Pa dianggap media-media Barat sebagai pemilik CIF. Di Angola, tangannya melalui China Sonangol. Dan Sam Pa ini memiliki koneksi sangat kuat dengan para kepala negara di Afrika dan Amerika Latin

Artikel ini ditulis oleh:

Eka