Jakarta, Aktual.co — Sopir di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, antre berjam-jam di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk membeli solar yang telah ditetapkan harga baru oleh pemerintah sebesar Rp6.400/liter.
“Bahkan ada sopir yang bermalam di SPBU karena takut tidak mendapatkan solar, sebab stok solar di Manokwari sangat terbatas,” kata Arifin Bhasito, salah satu anggota ikatan supir di Manokwari, Minggu (25/1).
Dia mengatakan, sudah sepekan sopir bermalam bersama kendaraan di SPBU Jalan Baru Kota Manokwari untuk membeli solar, karena jika tidak bermalam tidak mendapatkan solar.
“Kondisi serupa juga terjadi pada saat pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak solar Rp7.500/liter pada November 2014,” katanya.
Ia mengatakan, sebagian besar sopir yang antre solar sampai bermalam di SPBU adalah sopir angkutan umum dan angkutan barang antarkabupaten yang menempuh perjalanan jauh.
“Keterbatasan solar di Manokwari karena SPBU yang ada di Manokwari melayani tiga kabupaten yakni Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak,” ujarnya.
oleh sebab itu, terkadang jatah solar yang dijual SPBU sehari tidak mencukupi kebutuhan masyarakat pengguna kendaraan berbahan bakar solar.
Para sopir angkutan umum dan angkutan barang di Manokwari khusus yang menggunakan solar berharap kepada pemerintah daerah untuk mengatasi keterbatasan solar tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:

















