Jakarta, Aktual.com — Anggota komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku prihatin dengan insiden yang terjadi di Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Menurutnya, paska Perjanjian Helsinki seharusnya tidak ada lagi konflik signifikan di Aceh karena sebagian besar tuntutan ex-GAM sudah diakomodir.

“Saya mendapat informasi bahwa saat ini ada segelintir ex-combatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang tidak puas dengan pemimpin di Aceh dan mencoba memprovokasi agar situasi keruh dan mereka bisa bermain,” kata Sufmi dasco dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10).

Selain itu, dirinya juga mendengar ada sekelompok orang yang mengatasnamakan rakyat Aceh telah kembali bergabung dengan unrepresentative nations and peoples organization (UNPO), padahal setelah Helsinki waktu itu GAM keluar dari UNPO.

“Soal UNPO harus diwaspadai karena mereka termasuk yang support Catalan merdeka dari Spanyol. pemerintah harus bijak, hati-hati namun tetap waspada dan tegas mensikapi soal Aceh, pendekatannnya tak cukup hukum tapi harus menyeluruh,” kata dia.

Ditambahkan, kasus pembakaran rumah ibadah yang terjadi pada siang tadi merupakan entri poin untuk membuat situasi keruh, karena dimanapun sebenarnya wajar rumah ibadah bertambah selagi proporsional dengan umatnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang